MAKALAH SEJARAH INDONESIA
“PROSES MASUKNYA JEPANG KE INDONESIA”
DISUSUN OLEH :
1)ALVIN RAVIV GHIFARI
2)ATA ROFITA WASIATI
3)DWI AGUSTINA SETYAWATI
4)HAFNI HIDAYAH
5)KHUSNUL KHULUQI
6)MAULIDA FAIZATUL CHUSNA
7)MUHAMMAD CHOIRUL MAHFUDIN
8)PUTRI HANI PRATIWI
9)RAGIL ANGGI NURFADHILAH
10) RAKHA FATIN PRAKOSO
KELAS : XI IPA 2
MAN YOGYAKARTA III
JL. MAGELANG KM.4
SINDUADI MLATI SLEMAN YOGYAKARTA (0274) 55284
TAHUN
AJARAN 2016/2017
PROSES MASUKNYA JEPANG KE INDONESIA
A. latar belakang Kedatangan Jepang di Indonesia
Indonesia
sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusianya,
namun tidak peduli dengan pendidikan sehingga berakibat pada ketidaktahuan akan
dunia luar mendorong Negara lain mempunyai hasrat untuk menguasai Negara ini dikarenakan keterbatasan dari tiap-tiap Negara
membuat mereka mencari-cari Negara mana atau kawasan mana yang dapat mendukung
mereka dan mengambil sumberdaya nya, agar Jepang menjadi pemenang dalam perang
dunia II .
B. Tujuan Kedatangan Jepang ke Indonesia
Adapun
tujuan Jepang melakukan propaganda tersebut adalah untuk membuat masyarakat
pribumi Indonesia menerima didirikannya pemerintahan militer, untuk mengarahkan
kebijakan- kebijakan pemerintah militer agar dapat menghapuskan pengaruh-
pengaruh barat di kalangan rakyat Jawa dan memobilisasi rakyat Jawa agar Jepang
mendapatkan kemenangan ketika melakukan perang Asia Timur Raya.
· Menjadikan
Indonesia sebagai daerah penghasil dan penyuplai bahan mentah dan bahan baker
bagi kepentingan industri Jepang.
· Menjadikan Indonesia
sebagai tempat pemasaran hasil industri Jepang. Indonesia dijadikan tempat
pemasaran hasil industri Jepang karena jumlah penduduk Indonesia sangat banyak.
· Menjadikan
Indonesia sebagai tempat untuk mendapatkan tenaga buruh yang banyak dengan upah
yang relatif murah.
Dengan
tujuan tersebut maka Jepang harus mampu membungkus tujuan yang jelas-jelas
merugikan bangsa Indonesia dengan berbagai propaganda agar diterima oleh bangsa
Indonesia. Propaganda Jepang yang cukup menarik simpati rakyat Indonesia adalah
sebagai berikut :
· Jepang
adalah “saudara tua” bagi bangsabangsa di Asia dan berjanji membebaskan Asia
dari penindasan bangsa Barat.
· Jepang
memperkenalkan semboyan “Gerakan Tiga A”: Jepang Pemimpin Asia, Jepang
Pelindung Asia, dan Jepang Cahaya Asia.
· Jepang
menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia, seperti janji menunaikan ibadah
haji, menjual barang dengan harga murah.
· Jepang
memperkenankan pengibaran bendera merah putih bersama bendera Jepang Hinomaru.
· Rakyat
Indonesia boleh menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan
Jepang “Kimigayo”.
· Pada
zaman Jepang Indonesia diperintah oleh tiga pemerintahan militer. Struktur
pemerintahan militer Jepang itu adalah sebagai berikut.
· Pemerintahan
militer Angkatan Darat (Tentara Keduapuluh lima) untuk Sumatera dengan pusatnya
di Bukittinggi.
· Pemerintahan
militer Angkatan Darat (Tentara Keenambelas) untuk Jawa-Madura dengan pusatnya
di Jakarta.
· Pemerintahan
militer Angkatan Laut (Armada Selatan Kedua) untuk daerah Sulawesi, Kalimantan,
dan Maluku dengan pusatnya di Makasar.
C . Sejarah
Singkat Jepang
Jepang merupakan Negara yang terhitung berkembang maju
di kawasan Asia, bahkan sudah dapat disandingkan dengan Negara maju lainnya
seperti Eropa dan Amerika.Jepang merupakan Negara kepulauan berbentuk garis
melengkung yang terbentang dari Timur Laut ke Barat Daya di lautan bagian Timur
benua Asia. Luas wilayahnya 370.000 km2, hanya kurang lebih 1/27
luas daratan Cina, dan 1/5 luas Indonesia. Jepang terdiri dari 6.852 pulau yang
membuatnya merupakan suatu kepulauan.
Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalahHokkaido, Honshu (pulau
terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar
97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar
pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fujiyang
merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan
berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di
dunia. Tokyo secara de facto adalah ibu kota Jepang, dan berkedudukan sebagai
sebuah prefektur. Tokyo Raya adalah
sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah
metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari 30 juta orang.
Awalnya Jepang merupakan Negara yang terhitung sama
dengan Negara-negara Asia lainnya seperti Filifina, Vietnam, Korea, Cina bahkan
Indonesia yang sama-sama merupakan Negara beekembang dan pada saat itu berada
di bawah tekanan negara Eropa, seperti Inggris, Perancis, Amerika Serikat,
Jerman, Rusia dan lain-lain.
Perhatian Jepang pada Indonesia sudah lama sebelum
Perang Dunia II. Jepang meluaskan kekuasaannya ke luar perbaasan Jepang setelah
kemenangannya melawan Rusia tahun 1904. Dalam perjanjian perdamaian yang
ditandatangani dengan Rusia di tahun 1905 Rusia mengakui hak-hak dan
kepentingan Jepang di Korea dan hak Jepang menyewa wilayah sewa di Kwantung dan
menyerahkan pada Jepang jalan kereta api Manchuria di selatan Cangcun, serta
pula menyerahkan pada Jepang daerah sebelah selatan garis lintang 50 derajat
Utara di Pulau Sakhalin.
Sumber-sumber besi dan batubara Manchuria memungkinkan
Jepang megembangkan industri beratnya, dan perkembangan industri, serta
perluasan perdagangan luar negerinya dan pembangunan kekuatan militernya di
darat, di laut dan udara, membuat Jepang melihat ke Asia Tenggara untuk
mendapatkan sumber-sumber bahan mentah yang diperlukannya, seperti timah, karet
dan terutama minyak.
Kolonialisme dan Imperialisme yang dilakukan Jepang
erat kaintannya dengan berbagai masalah yang sedang dihadapi Jepang saat itu.
Masalah Jepang pada saat itu ialah masalah kepadatan penduduk, Kemajuan
Industri, Kemajuan Militer yang pesat dan adanya pembatasan Imigrasi ke
Australia dan Amerika.
Pada tahun 1186-1867 Jepang menerapkan sistem
pemerintahan yang lebih dikenal dengan sistem pemerintahan Bakufu.
Pemerintahan Bakufu merupakan sistem pemerintahan yang langsung dipimpin oleh
seorang kaisar (Tenno). Kaisar Jepang yang tinggal di istana Kyoto tersebut
oleh rakyatnya dianggap sebagai titisan dewa matahari (Amaterasu).
Meskipun pemerintahan berada di tangan kaisar, tetapi roda pemerintahannya di
jalankan oleh Shogun. Pada waktu itu Shogun merupakan
merupakan kekuasaan tertinggi di dalam negeri dan penentu segala-galanya. Untuk
tingkat daerah, pemerintahan di Jepang dipimpin oleh seorang bangsawan (Daimyo)
yang mempunyai kekuatan tentara sendiri-sendiri.
Sejak tahun 1867, Jepang memasuki periode baru yang
diberi nama Restorasi Meiji. Restorasi Meiji merupakan awal
perubahan pemerintahan Jepang. Restorasi Meiji merupakan peristiwa yang
menunjukan berakhirnya masa kekuasaan Shogun dan dimulainya kekuasaan Jepang.
Sejak berlangsungnya Restorasi Meiji Jepang berubah menjadi negara yang mau terbuka
atas pengaruh dari asing, sehingga dalam waktu yang tidak begitu lama Jepang
mampu menjadi negara yang kuat, maju dan berkembang. Restorasi Meiji inilah sebagai katalis dalam
kemajuan Jepang menuju negara industri maju. Keberhasilan Restorasi Meiji ini
diakui dunia tidak ada bandingannya di seluruh dunia. Dalam jangka waktu
hanya sekitar 30 tahunan telah berhasil membawa Jepang dari negara terisolasi,
terbelakang dan tradisional menjadi negara maju yang kompetitif dengan negara-
negar barat. Restorasi Meiji ini juga telah melahirkan tokoh-tokoh yang amat
berpengaruh bagi kemajuan Jepang seperti Fukuzawa Yukichi tokoh modernisasi
pendidikan Jepang, Dalam era Restorasi Meiji ini ia mampu memberi pengaruh yang
amat besar, yang hingga kini mampu menggerakkan masyarakat Jepang untuk mencari
ilmu dan terus belajar. Sejak saat itu pula memunculkan kepercayaan diri
Jepang menjadi negara yang banyak mengikuti aksi-aksi negara Eropa, seperti
Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Jerman, Rusia, dan lain-lain yang telah
berhasil menjadi negara imperialis. Kebutuhan Jepang akan sumber daya alam juga
merupakan salah satu alasan yang memperkuat Jepang mengkolonisasi negara di
Asia. Pada saat itu Jepang merupakan negara yang sedang proses merintis
industrinya yang membutuhkan sumber daya alam yang banyak untuk menopang
perkembangan industrinya. Korban imperialisme dan kolonialisme pertama Jepang
ialah negara Korea dan Cina sepuluh tahun setelah berakhirnya Perang Dunia I.
Kebutuhan Jepang akan sumber daya alam yang banyak
membuat Jepang berfikir untuk mendapatkan sumber daya alam itu sehingga timbul
tindakan Jepang untuk mengkolonisasi beberapa negara. Hingga
akhirnya Jepang melirik Indonesia sebagai negara yang akan di kolonisasi,
semangat Jepang untuk menjajah Indonesia bermula dari semangat Jepang yaitu Hakko
Ichi U yang mengajarkan kesatuan keluarga umat manusia. Dalam
memperlancar niat itu Jepang menyusun beberapa strategi salah satu langkah
awalnya Jepang melaksanakan penyelidikan daerah-daerah strategis di Indonesia,
seperti perairan Singapura dan Riau yang dilakukan dengan menyamar sebagai
nelayan. Begitu pula di daerah pedalaman, penyelidikan dilakukan dengan
menyamar sebagai pedagang (toko, pedagang keliling), pengusaha penggergajian
kayu di hutan, tukang arloji, wartawan dan juru potret.
B. Awal Masuk Jepang ke Indonesia
Sejarah masuknya Jepang ke Indonesia merupakan
keinginan membentuk imperium di Asia, Jepang telah berhasil menghancurkan
pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada tanggal 7
Desember 1941. Penyerangan tersebut bertujuan untuk melumpuhkan kekuatan
Amerika Serikat yang di perkirakan akan menjadi ganjalan bagi ekspansi jepang
di Asia. Dalam gerakannya ke selatan, jepang juga melakukan penyerangan ke
Indonesia yang pada waktu itu masih berada dalam kekuasaan pemerintah kolonial
Belanda. Secara resmi Jepang telah menguasai Indonesia sejak tanggal 8 Maret
1942, ketika Panglima Tertinggi Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat
di Kalijati, Bandung,. Jepang tanpa banyak menemui perlawanan yang berarti
berhasil menduduki Indonesia. Bahkan, bangsa Indonesia menyambut kedatangan
balatentara Jepang dengan perasaan senang, perasaan gembira karena akan
membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan Belanda.
Sebenarnya, semboyan Gerakan 3A dan pengakuan sebagai
‘saudara tua’ yang disampaikan Jepang merupakan tipu muslihat agar bangsa
Indonesia dapat menerima kedatangan Balatentara Jepang. Pada awalnya,
kedatangan pasukan Jepang disambut dengan hangat oleh bangsa Indonesia. Namun
dalam kenyataannya, Jepang tidak jauh berbeda dengan negara imperialis lainnya.
Jepang termasuk negara imperialis baru, seperti Jerman dan Italia. Sebagai
negara imperialis baru, Jepang membutuhkan bahan-bahan mentah untuk memenuhi
kebutuhan industrinya dan pasar bagi barang-barang industrinya. Oleh karena
itu, daerah jajahan menjadi sangat penting artinya bagi kemajuan industri
apabila tidak didukung dengan bahan mentah (baku) yang cukup dengan harga yang
murah dan pasar barang industri yang luas.
Dengan demikian, jelas bahwa tujuan kedatangan Balatentara Jepang ke Indonesia
adalah untuk menanamkan kekuasaannya, untuk menjajah Indonesia. Artinya,
semboyan Gerakan 3A dan pengakuan sebagai ‘saudara tua’ merupakan semboyan yang
penuh kepalsuan. Hal itu dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan yang terjadi
selama pendudukan Balatentara Jepang di Indonesia. Bahkan, perlakuan pasukan
Jepang lebih kejam sehingga bangsa Indonesia mengalami kesengsaraan.
Sumber-sumber ekonomi dikontrol secara ketat oleh pasukan Jepang untuk
kepentingan peperangan dan industri Jepang melalui cara berikut.
1. Tidak sedikit para pemuda yang
ditangkap dan dijadikan romusha. Romusha adalah tenaga
kerja paksa yang diambil dari para pemuda dan petani untuk bekerja paksa pada
proyek-proyek yang dikembangkan pemerintah pendudukan Jepang. Banyak rakyat
Indonesia yang meninggal ketika menjalankan romusha, karena umumnya
mereka menderita kelaparan dan berbagai penyakit. Jepang berupaya menghapus
pengaruh kultural barat yang telah hinggap di Hindi Belanda, dan yang kedua
Jepang mengeruk sumber sumber kekayaan alam startegi yang ada di tanah air
kita. Pasokan sumber sumber ala mini digunakan untuk membiayai perang Jepang
dengan Sekutu.
di Asia Timur Raya dan Pasifik. Luasnya daerah pendudukan Jepang membuat Jepang
memerlukan tenaga kerja yang begitu besar. Tenaga kerja ini dibutuhkan untuk
membangun kubu pertahanan, lapangan udara darurat, gudang bawah tanah, jalan
raya dan jembatan. Tenaga tenaga kerja ini diambilkan dari penduduk Jawa yang
cukup padat. Para tenaga kerja ini dipaksa yang popular di sebut denga Romusa.
Jejaring tentara Jepang untuk menjalankan romusha hingga ke desa desa. Dalam
catatan buku ini, setidaknya ada 300.000 tenaga romusha yang dikirim ke
berbagai negara di Asia Tenggara, 70.000 orang diantaranya dalam kondisi
menyedihkan dan berakhir pada kematian. Para romusa juga melibatkan kaum
perempuan. Mereka dibujuk rayu di iming iming mendapatkan pekerjaan, namun
mereka di bawa ke kampong-kampung tertutup untuk dijadikan wanita penghibur
(Jugun Ianfu). Romusa juga melibatkan tokoh pergerakan waktu itu. Mereka
dipaksa oleh Jepang untuk menjadi tenaga kerja paksa tersebut. Diantara para
romusa yang berasal dari tokoh pergerakan adalah Soekarno dan Otto Iskandardinata.
Mereka berdua dipaksan tentara pendudukan Jepang untuk membuat lapangan udara
darurat. Jepang melakukan rekruitmen calon romusa, pola tingkatan, serta
alokasi tenaga kerja paksa ini. Basis paparannya melihat praktik romusa dan
proyek proyeknya di Gunung Madur dan sekitar Banten. Namun pada saat yang sama,
Jepang berhasil memanipulasi keberadaan romusa ini ke dunia internasional.
Untuk menyamarkan keberadaan romusa, Jepang memperhasul istilah romusa dengan
“pekerja ekonomi” atau pahlawan pekerja. Pada pertengahan tahun 1943, para
romusa semakin di eksploitasi oleh Jepang. Karena kekalahan Jepang pada Perang
Pasifik, Romusa romusa ini digunakan sebagai tenaga swasembada untuk mendukung
perang secara langsung. Karena disetiap angkatan perang Jepang membutuhkan
tenaga tenaga kerja paksa ini untuk mengefisiensikan biaya perang Jepang. Pada
situasi seperti ini, permintaan terhadap romusa semakin tak terkendali.
2. Para petani
diawasi secara ketat dan hasil-hasil pertanian harus diserahkan
kepada Pemerintah balatentara Jepang.
3. Hewan peliharaan penduduk dirampas
secara paksa untuk dipotong guna memenuhi kebutuhan konsumsi perang. Romusha
(rÅmusha: "buruh", "pekerja") adalah panggilan bagi
orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan
Jepang di Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Kebanyakan romusha adalah
petani, dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi
romusha. Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta
Asia Tenggara. Jumlah orang-orang yang menjadi romusha tidak diketahui pasti
perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga 10 juta.
D. Kebijakan –
Kebijakan yang Dibuat oleh Jepang
1. Sistem
Pemerintahan
Jepang
di Indonesia menegakkan pemerintahan militer yang diperintah oleh Angkatan
Darat dan Angkatan Laut.
2. Mendirikan
beberapa organisasi dan perkumpulan.
Organisasi
dan perkumpulan yang didirikan pemerintah Jepang di antaranya adalah : Gerakan
Tiga A, Putera, Jawa Hokokai, MIAI dan Masyumi.
· Gerakan
Tiga A Gerakan Tiga A didirikan pada bulan April 1942. Kantor propaganda
Jepang mendirikan Gerakan ini dengan semboyannya: Nippon Pemimpin Asia, Nippon
Pelindung Asia, dan Nippon Cahaya Asia.
· Pusat
Tenaga Rakyat (Putera) dibentuk untuk mengganti Gerakan Tiga A. Gerakan
yang didirikan pada tanggal 1 Maret 1943 ini dipimpin oleh empat serangkai,
yakni ( Soekarno, Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar
Dewantara.) Bagi Jepang, Putera dibentuk dengan tujuan untuk memusatkan seluruh
kekuatan masyarakat demi membantu usaha Jepang.
· Jawa Hokokai Pada
tahun 1944, Panglima Tentara Jepang di Jawa menyatakan berdirinya Jawa Hokokai
(Gerakan Kebaktian Jawa). Organisasi ini dibentuk karena semakin menghebatnya
perang di Asia dan Pasifik. Kebaktian itu memiliki tiga dasar, yaitu: mengorbankan
diri, mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan tugas untuk Jepang.
· MIAI adalah
singkatan dari Majelis Islam A’la Indonesia. MIAI secara resmi didirikan pada
tahun 1937 di Surabaya. Pemimpin MIAI pertama adalah K.H. Mas Mansyur dan
Wondoamiseno.
3. Pengerahan
pemuda
Jepang
menyadari perlunya bantuan penduduk setempat dalam rangka mempertahankan
kedudukannya di kawasan Asia. Pada bulan April 1943, pemerintah militer Jepang
secara intensif mulai mengorganisir barisan pemuda. Barisan pemuda ini berciri
semi militer maupun militer. Tujuan Jepang adalah untuk mendidik dan melatih
para pemuda agar mampu mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan pasukan
Sekutu. Berbagai barisan pemuda yang berbentuk semi militer, antara lain
Seinendan, Fujinkai, dan Keibodan.
· Seinendan
: adalah organisasi barisan pemuda yang dibentuk tanggal 9 Maret 1943.
Tujuannya adalah mendidik dan melatih para pemuda agar dapat mempertahankan
tanah airnya dengan kekuatan sendiri.
· Fujinkai
: Organisasi ini menghimpun kaum wanita untuk diberi latihan-latihan
militer.
· Keibodan adalah
organisasi barisan pembantu polisi.
· Organisasi
militer bentukan Jepang, yang termasuk ke dalam organisasi militer bentukan
Jepang adalah Heiho dan Peta.
· Heiho adalah
organisasi prajurit pembantu Jepang. Heiho dibentuk pada bulan April 1943.
Organisasi ini memberi kesempatan kepada pemuda Indonesia untuk menjadi
prajurit Jepang (baik angkatan darat maupun angkatan laut).
· PETA (Pembela
Tanah Air) didirikan pada tanggal 3 Oktober 1945. Pembentukan PETA ini juga
sesuai dengan tuntutan perang yang semakin mendesak.
4. Pengerahan
tenaga kerja
Jepang
juga membutuhkan bantuan tenaga untuk membangun sarana pendukung perang, antara
lain kubu pertahanan, jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan lapangan udara.
Oleh karena itu, Jepang membutuhkan banyak tenaga kerja. Pengerahan tenaga
kerja itu disebut romusha.
5. Eksploitasi
sumber kekayaan
Yang dilakukan
pemerintah pendudukan Jepang adalah:
- menyita
perkebunan-perkebunan milik Belanda dan berbagai fasilitas vital lainnya,
seperti perusahaan listrik, telekomunikasi, transportasi, dan lain-lain.
- rakyat
dipaksa untuk bekerja di perkebunan yang memberikan hasil bumi menguntungkan
demi membiayai perang.
- Rakyat
juga diwajibkan menyetor padi, jagung, dan ternak dalam jumlah besar, demi
memenuhi kebutuhan logistik di medan perang.
- Menanam
pohon jarak untuk diambil minyaknya dan diproduksi sebagai pelumas mesin-mesin
perang.