Sleman Sembada, Sleman Kota Wisata
Oleh : Ata Rofita Wasiati ( Madrasah Aliyah Negeri 3
Sleman )
Sleman merupakan salah satu potensi kepariwisataan
daerah Yogyakarta, potensi yang dimiliki wilayah Kabupaten Sleman terbentuk
atas ketersediaan tenaga kerja yang terampil dan terdidik. Potensi dasar inilah
yang dapat membangun perekonomian daerah
sesuai dengan kebijakan otonom. Dalam
pengembangan potensi harus mendapat
dukungan dari berbagai pihak yang berkaitan dalam memajukan potensi pariwisata
berkelanjutan daerah Sleman. Peran serta masyarakat sangat penting mengingat
ketidakseimbangan antara pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam.
Implementasi
filosofis juga diwujudkan dalam slogan pembangunan desa terpadu di Kabupaten
Sleman, yakni “SLEMAN SEMBADA”. Secara harfiah SEMBADA dapat dipahami sebagai
suatu sikap dan perilaku yang berwatak kesatria, bertanggungjawab, taat azas,
mampu menangkal dan mengatasi segala masalah, tantangan. Dengan demikian,
sembada berfungsi sebagai wahana untuk mewujudkan kondisi wilayah dan
masyarakat yang terpenuhi kebutuhan lahiriah, batiniah, dunia dan akherat,
tumbuh berkembang terus menerus, berkelanjutan dan berkesinambungan, mampu
mengikuti perubahan keadaan sesuai dengan perkembangan, berdiri di atas kemampuan
sendiri, bebas dari sifat ketergantungan, tetapi tetap memiliki keterikatan dengan lingkungan. Oleh
karena itu, untuk mewujudkan “keterkaitan
dengan lingkungan” pemberdayaan lingkungan bagi kepariwisataaan berpeluang
besar bagi tata alam daerah Sleman. Sleman sangat kaya dengan warisan seni dan
budaya serta keindahan alamnya yang memukau. Sebut saja candi-candi masa lampau
dan situs bersejarah, museum-museum, agrowisata, perkebunan salak pondoh, desa
wisata dan lain sebagainya. Semua itu adalah aset-aset potensial yang menunggu
tangan-tangan kreatif dan profesional untuk mengelola dan mengembangkanya. Berikut
potensi pariwisata daerah sleman yang masih dikelola sampai tahun 2017.
1. Museum Ulen Sentalu
Museum Ulen Sentalu terletak di daerah Pakem, Kaliurang, Kabupaten
Sleman adalah museum yang menampilkan budaya dan kehidupan para bangsawan Dinasti Mataram beserta
koleksi macam-macam batik ( baik gaya Yogyakarta maupun Surakarta). Menjejak di
Museum Ulen Sentalu pengunjung akan di sambut dengan hawa sejuk yang berkisar
antara 15-25 derajat celcius. Suasana Hening yang menyatu dengan alam
pegunungan semakin menambah suasana damai. Bangunan ini menyatu dengan alam
serta dikelilingi rimbun pepohonan menjadi tempat asyik untuk mengambil gambar.
2. Kali
Kuning
Kali Kuning merupakan salah satu wisata yang terdapat di sekitar lereng gunung merapi
yang mempunyai panorama yang sangat menarik. Lokasi ini sangat cocok digunakan
untuk kegiatan berkemah, outbond, maupun training. Wisatawan dapat melihat
pemandangan yang dihiasi dengan tebing bebatuan andesit. Dalam perjalanan
tersebut anda akan menjumpai dan merasakan pemandangan yang indah seperti hutan
pinus,rasamala, udara yang sejuk, suara gemercik air, dan sesekali anda akan
bertemu serta bertegur sapa dengan masyarakat setempat yang sedang mencari
rumput untuk ternak mereka.
Sumber mata air Kali Kuning ini berasal dari mata air
yang bernama “Umbul wadon”. Mata air
ini berketinggian sekitar 1.250 mpl. Mata air ini merupakan hulu dari aliran
air sungai DAS Opak, DAS Progo, dan DAS oya.
3. Desa Wisata Pulesari
Desa Wisata ini merupakan desa wisata yang berdiri
sendiri yang berawal dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat
berdasar semangat gotong royong membangun sebuah desa serta komitmen bersama.
Maka dari itu, masyarakat memunculkan sebuah ide untuk membentuk sebuah desa.
Awal mulai mencanangkan konsep pariwisata pada tanggal 26 Mei 2012 dan
dilakukan lounching desa wisata dan diresmikan pada tanggal 9 November 2012
oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman. Desa Wisata Pulesari
memiliki beberapa keunggulan karena potensi wisata yang menarik. Anda dapat
berkunjung kesana dan menikmati keindahan desa tersebut. Kelebihan dari desa
ini antara lain memiliki obyek wisata goa sejarah, traking sungai, outbond,
wisata kebun salak, seni budaya, wisata perikanan, wisata kuliner, dan home
stay.
Ketiga obyek wisata tersebut merupakan sebagian kecil dari potensi daerah
Sleman. Sleman sendiri memiliki obyek wisata yang lain seperti Museum Gunung
Merapi, Candi Kalasan, Monumen Yogyakarta Kembali, Kaliurang, Candi Prambanan,
dan lain sebagainya. Dari obyek-obyek wisata tersebut telah mempengaruhi
keadaan ekonomi dan sosial masyarakat yang berdomisili di wilayah sekitar
tempat wisata tersebut. Dari perekonomian yang meningkat dapat menambah
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) berupa pendidikan, industri, mengasah
kreativitas masyarakat dalam memberdayakan potensi daerahnya, menciptakan
lapangan kerja baru dan berkontribusi dalam dinamika produksi yang pada
akhirnya terus menggiatkan roda perekonomian daerah. Selain itu, digunakan orang tua
untuk mendidik anak dengan penanaman cinta akan budaya. Karena kejujuran sangat diperlukan, hingga kelak
bisa menjadi anak yang disiplin cintak akan tanah air, dan tidak terpengaruh
oleh budaya asing.
Sehubung
dengan pemberlakuan Undang-Undang Otonomi Daerah di mana kewenangan untuk
mengembangkan daya saing perlu dimulai pada tingkat kabupaten/kota, maka konsep
serupa yang pernah diterapkan di Jepang, yaitu “One Village One Product” perlu
dimodifikasi ke dalam gerakan “Satu Kabupaten Satu Keunggulan”. Konsep tersebut
intinya ialah mempersiapkan infrastruktur yang kuat, daya kohesi dan
interkoneksitas antar-kabupaten. Dengan demikian dapat dimulai dipetakan (daya
saing inti untuk setiap kabupaten/kota, yang seyogianya kesemua hal tersebut
harus dibangun sebagai dasar untuk membentuk collective learning antar kabupaten/kota. Sleman kaya akan obyek
wisata, kesenian dan kebudayaan potensial yang siap untuk dikembangkan. Tinggal
bagaimana pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat Sleman menyikapi hal
ini. Berhasil tidaknya pembangunan industri pariwisata kabupaten Sleman dalam
perspektif manajemen Sleman. Semua itu tergantung pada niat, semangat dan cita-cita
bersama untuk memajukan Sleman dan menuju nasib yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar