Jumat, 19 Mei 2017

Makalah Sejarah Masuknya Jepang ke Indonesia

MAKALAH SEJARAH INDONESIA
“PROSES MASUKNYA JEPANG KE INDONESIA”


DISUSUN OLEH :
1)ALVIN RAVIV GHIFARI
2)ATA ROFITA WASIATI
3)DWI AGUSTINA SETYAWATI
4)HAFNI HIDAYAH
5)KHUSNUL KHULUQI
6)MAULIDA FAIZATUL CHUSNA
7)MUHAMMAD CHOIRUL MAHFUDIN
8)PUTRI HANI PRATIWI
9)RAGIL ANGGI NURFADHILAH
10) RAKHA FATIN PRAKOSO


KELAS : XI IPA 2
MAN YOGYAKARTA III
JL. MAGELANG KM.4 SINDUADI MLATI SLEMAN YOGYAKARTA (0274) 55284
TAHUN AJARAN 2016/2017
PROSES MASUKNYA JEPANG KE INDONESIA
A.  latar belakang Kedatangan Jepang di Indonesia
Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusianya, namun tidak peduli dengan pendidikan sehingga berakibat pada ketidaktahuan akan dunia luar mendorong Negara lain mempunyai hasrat untuk menguasai Negara ini  dikarenakan keterbatasan dari tiap-tiap Negara membuat mereka mencari-cari Negara mana atau kawasan mana yang dapat mendukung mereka dan mengambil sumberdaya nya, agar Jepang menjadi pemenang dalam perang dunia II .

B.  Tujuan Kedatangan Jepang ke Indonesia
            Adapun tujuan Jepang melakukan propaganda tersebut adalah untuk membuat masyarakat pribumi Indonesia menerima didirikannya pemerintahan militer, untuk mengarahkan kebijakan- kebijakan pemerintah militer agar dapat menghapuskan pengaruh- pengaruh barat di kalangan rakyat Jawa dan memobilisasi rakyat Jawa agar Jepang mendapatkan kemenangan ketika melakukan perang Asia Timur Raya.
·  Menjadikan Indonesia sebagai daerah penghasil dan penyuplai bahan mentah dan bahan baker bagi kepentingan industri Jepang.
·  Menjadikan Indonesia sebagai tempat pemasaran hasil industri Jepang. Indonesia dijadikan tempat pemasaran hasil industri Jepang karena jumlah penduduk Indonesia sangat banyak.
·  Menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk mendapatkan tenaga buruh yang banyak dengan upah yang relatif murah.

Dengan tujuan tersebut maka Jepang harus mampu membungkus tujuan yang jelas-jelas merugikan bangsa Indonesia dengan berbagai propaganda agar diterima oleh bangsa Indonesia. Propaganda Jepang yang cukup menarik simpati rakyat Indonesia adalah sebagai berikut :
· Jepang adalah “saudara tua” bagi bangsabangsa di Asia dan berjanji membebaskan Asia dari penindasan bangsa Barat.
· Jepang memperkenalkan semboyan “Gerakan Tiga A”: Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Cahaya Asia.
· Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia, seperti janji menunaikan ibadah haji, menjual barang dengan harga murah.
·  Jepang memperkenankan pengibaran bendera merah putih bersama bendera Jepang Hinomaru.
·  Rakyat Indonesia boleh menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”.
·  Pada zaman Jepang Indonesia diperintah oleh tiga pemerintahan militer. Struktur pemerintahan militer Jepang itu adalah sebagai berikut.
·  Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara Keduapuluh lima) untuk Sumatera dengan pusatnya di Bukittinggi.
· Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara Keenambelas) untuk Jawa-Madura dengan pusatnya di Jakarta.
· Pemerintahan militer Angkatan Laut (Armada Selatan Kedua) untuk daerah Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan pusatnya di Makasar.

C  . Sejarah Singkat Jepang
Jepang merupakan Negara yang terhitung berkembang maju di kawasan Asia, bahkan sudah dapat disandingkan dengan Negara maju lainnya seperti Eropa dan Amerika.Jepang merupakan Negara kepulauan berbentuk garis melengkung yang terbentang dari Timur Laut ke Barat Daya di lautan bagian Timur benua Asia. Luas wilayahnya 370.000 km2, hanya kurang lebih 1/27 luas daratan Cina, dan 1/5 luas Indonesia. Jepang terdiri dari 6.852 pulau yang membuatnya merupakan suatu kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalahHokkaidoHonshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fujiyang merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di duniaTokyo secara de facto adalah ibu kota Jepang, dan berkedudukan sebagai sebuah prefekturTokyo Raya adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari 30 juta orang.
Awalnya Jepang merupakan Negara yang terhitung sama dengan Negara-negara Asia lainnya seperti Filifina, Vietnam, Korea, Cina bahkan Indonesia yang sama-sama merupakan Negara beekembang dan pada saat itu berada di bawah tekanan negara Eropa, seperti Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Jerman, Rusia dan lain-lain.
Perhatian Jepang pada Indonesia sudah lama sebelum Perang Dunia II. Jepang meluaskan kekuasaannya ke luar perbaasan Jepang setelah kemenangannya melawan Rusia tahun 1904. Dalam perjanjian perdamaian yang ditandatangani dengan Rusia di tahun 1905 Rusia mengakui hak-hak dan kepentingan Jepang di Korea dan hak Jepang menyewa wilayah sewa di Kwantung dan menyerahkan pada Jepang jalan kereta api Manchuria di selatan Cangcun, serta pula menyerahkan pada Jepang daerah sebelah selatan garis lintang 50 derajat Utara di Pulau Sakhalin.
Sumber-sumber besi dan batubara Manchuria memungkinkan Jepang megembangkan industri beratnya, dan perkembangan industri, serta perluasan perdagangan luar negerinya dan pembangunan kekuatan militernya di darat, di laut dan udara, membuat Jepang melihat ke Asia Tenggara untuk mendapatkan sumber-sumber bahan mentah yang diperlukannya, seperti timah, karet dan terutama minyak.
Kolonialisme dan Imperialisme yang dilakukan Jepang erat kaintannya dengan berbagai masalah yang sedang dihadapi Jepang saat itu. Masalah Jepang pada saat itu ialah masalah kepadatan penduduk, Kemajuan Industri, Kemajuan Militer yang pesat dan adanya pembatasan Imigrasi ke Australia dan Amerika.
Pada tahun 1186-1867 Jepang menerapkan sistem pemerintahan yang lebih dikenal dengan sistem pemerintahan Bakufu. Pemerintahan Bakufu merupakan sistem pemerintahan yang langsung dipimpin oleh seorang kaisar (Tenno). Kaisar Jepang yang tinggal di istana Kyoto tersebut oleh rakyatnya dianggap sebagai titisan dewa matahari (Amaterasu). Meskipun pemerintahan berada di tangan kaisar, tetapi roda pemerintahannya di jalankan oleh Shogun. Pada waktu itu Shogun merupakan merupakan kekuasaan tertinggi di dalam negeri dan penentu segala-galanya. Untuk tingkat daerah, pemerintahan di Jepang dipimpin oleh seorang bangsawan (Daimyo) yang mempunyai kekuatan tentara sendiri-sendiri.
Sejak tahun 1867, Jepang memasuki periode baru yang diberi nama Restorasi Meiji. Restorasi Meiji merupakan awal perubahan pemerintahan Jepang. Restorasi Meiji merupakan peristiwa yang menunjukan berakhirnya masa kekuasaan Shogun dan dimulainya kekuasaan Jepang. Sejak berlangsungnya Restorasi Meiji Jepang berubah menjadi negara yang mau terbuka atas pengaruh dari asing, sehingga dalam waktu yang tidak begitu lama Jepang mampu menjadi negara yang kuat, maju dan berkembang. Restorasi Meiji inilah sebagai katalis dalam kemajuan Jepang menuju negara industri maju. Keberhasilan Restorasi Meiji ini diakui dunia tidak ada bandingannya di seluruh dunia. Dalam jangka waktu hanya sekitar 30 tahunan telah berhasil membawa Jepang dari negara terisolasi, terbelakang dan tradisional menjadi negara maju yang kompetitif dengan negara- negar barat. Restorasi Meiji ini juga telah melahirkan tokoh-tokoh yang amat berpengaruh bagi kemajuan Jepang seperti Fukuzawa Yukichi tokoh modernisasi pendidikan Jepang, Dalam era Restorasi Meiji ini ia mampu memberi pengaruh yang amat besar, yang hingga kini mampu menggerakkan masyarakat Jepang untuk mencari ilmu dan terus belajar.  Sejak saat itu pula memunculkan kepercayaan diri Jepang menjadi negara yang banyak mengikuti aksi-aksi negara Eropa, seperti Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Jerman, Rusia, dan lain-lain yang telah berhasil menjadi negara imperialis. Kebutuhan Jepang akan sumber daya alam juga merupakan salah satu alasan yang memperkuat Jepang mengkolonisasi negara di Asia. Pada saat itu Jepang merupakan negara yang sedang proses merintis industrinya yang membutuhkan sumber daya alam yang banyak untuk menopang perkembangan industrinya. Korban imperialisme dan kolonialisme pertama Jepang ialah negara Korea dan Cina sepuluh tahun setelah berakhirnya Perang Dunia I.
Kebutuhan Jepang akan sumber daya alam yang banyak membuat Jepang berfikir untuk mendapatkan sumber daya alam itu sehingga timbul tindakan Jepang untuk   mengkolonisasi beberapa negara. Hingga akhirnya Jepang melirik Indonesia sebagai negara yang akan di kolonisasi, semangat Jepang untuk menjajah Indonesia bermula dari semangat Jepang yaitu Hakko Ichi U  yang mengajarkan kesatuan keluarga umat manusia. Dalam memperlancar niat itu Jepang menyusun beberapa strategi salah satu langkah awalnya Jepang melaksanakan penyelidikan daerah-daerah strategis di Indonesia, seperti perairan Singapura dan Riau yang dilakukan dengan menyamar sebagai nelayan. Begitu pula di daerah pedalaman, penyelidikan dilakukan dengan menyamar sebagai pedagang (toko, pedagang keliling), pengusaha penggergajian kayu di hutan, tukang arloji, wartawan dan juru potret.
B.     Awal Masuk Jepang ke Indonesia
Sejarah masuknya Jepang ke Indonesia merupakan keinginan membentuk imperium di Asia, Jepang telah berhasil menghancurkan pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada tanggal 7 Desember 1941. Penyerangan tersebut bertujuan untuk melumpuhkan kekuatan Amerika Serikat yang di perkirakan akan menjadi ganjalan bagi ekspansi jepang di Asia. Dalam gerakannya ke selatan, jepang juga melakukan penyerangan ke Indonesia yang pada waktu itu masih berada dalam kekuasaan pemerintah kolonial Belanda. Secara resmi Jepang telah menguasai Indonesia sejak tanggal 8 Maret 1942, ketika Panglima Tertinggi Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Bandung,. Jepang tanpa banyak menemui perlawanan yang berarti berhasil menduduki Indonesia. Bahkan, bangsa Indonesia menyambut kedatangan balatentara Jepang dengan perasaan senang, perasaan gembira karena akan membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan Belanda.
Sebenarnya, semboyan Gerakan 3A dan pengakuan sebagai ‘saudara tua’ yang disampaikan Jepang merupakan tipu muslihat agar bangsa Indonesia dapat menerima kedatangan Balatentara Jepang. Pada awalnya, kedatangan pasukan Jepang disambut dengan hangat oleh bangsa Indonesia. Namun dalam kenyataannya, Jepang tidak jauh berbeda dengan negara imperialis lainnya. Jepang termasuk negara imperialis baru, seperti Jerman dan Italia. Sebagai negara imperialis baru, Jepang membutuhkan bahan-bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan pasar bagi barang-barang industrinya. Oleh karena itu, daerah jajahan menjadi sangat penting artinya bagi kemajuan industri apabila tidak didukung dengan bahan mentah (baku) yang cukup dengan harga yang murah dan pasar barang industri yang luas.
Dengan demikian, jelas bahwa tujuan kedatangan Balatentara Jepang ke Indonesia adalah untuk menanamkan kekuasaannya, untuk menjajah Indonesia. Artinya, semboyan Gerakan 3A dan pengakuan sebagai ‘saudara tua’ merupakan semboyan yang penuh kepalsuan. Hal itu dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan yang terjadi selama pendudukan Balatentara Jepang di Indonesia. Bahkan, perlakuan pasukan Jepang lebih kejam sehingga bangsa Indonesia mengalami kesengsaraan. Sumber-sumber ekonomi dikontrol secara ketat oleh pasukan Jepang untuk kepentingan peperangan dan industri Jepang melalui cara berikut.
1. Tidak sedikit para pemuda yang ditangkap dan dijadikan romusha. Romusha adalah     tenaga kerja paksa yang diambil dari para pemuda dan petani untuk bekerja paksa pada proyek-proyek yang dikembangkan pemerintah pendudukan Jepang. Banyak rakyat Indonesia yang meninggal ketika menjalankan romusha, karena umumnya  mereka menderita kelaparan dan berbagai penyakit. Jepang berupaya menghapus pengaruh kultural barat yang telah hinggap di Hindi Belanda, dan yang kedua Jepang mengeruk sumber sumber kekayaan alam startegi yang ada di tanah air kita. Pasokan sumber sumber ala mini digunakan untuk membiayai perang Jepang dengan Sekutu.
di Asia Timur Raya dan Pasifik. Luasnya daerah pendudukan Jepang membuat Jepang memerlukan tenaga kerja yang begitu besar. Tenaga kerja ini dibutuhkan untuk membangun kubu pertahanan, lapangan udara darurat, gudang bawah tanah, jalan raya dan jembatan. Tenaga tenaga kerja ini diambilkan dari penduduk Jawa yang cukup padat. Para tenaga kerja ini dipaksa yang popular di sebut denga Romusa. Jejaring tentara Jepang untuk menjalankan romusha hingga ke desa desa. Dalam catatan buku ini, setidaknya ada 300.000 tenaga romusha yang dikirim ke berbagai negara di Asia Tenggara, 70.000 orang diantaranya dalam kondisi
menyedihkan dan berakhir pada kematian. Para romusa juga melibatkan kaum perempuan. Mereka dibujuk rayu di iming iming mendapatkan pekerjaan, namun mereka di bawa ke kampong-kampung tertutup untuk dijadikan wanita penghibur (Jugun Ianfu).  Romusa juga melibatkan tokoh pergerakan waktu itu. Mereka dipaksa oleh Jepang untuk menjadi tenaga kerja paksa tersebut. Diantara para romusa yang berasal dari tokoh pergerakan adalah Soekarno dan Otto Iskandardinata. Mereka berdua dipaksan tentara pendudukan Jepang untuk membuat lapangan udara darurat. Jepang melakukan rekruitmen calon romusa, pola tingkatan, serta alokasi tenaga kerja paksa ini. Basis paparannya melihat praktik romusa dan proyek proyeknya di Gunung Madur dan sekitar Banten. Namun pada saat yang sama, Jepang berhasil memanipulasi keberadaan romusa ini ke dunia internasional. Untuk menyamarkan keberadaan romusa, Jepang memperhasul istilah romusa dengan “pekerja ekonomi” atau pahlawan pekerja. Pada pertengahan tahun 1943, para romusa semakin di eksploitasi oleh Jepang. Karena kekalahan Jepang pada Perang Pasifik, Romusa romusa ini digunakan sebagai tenaga swasembada untuk mendukung perang secara langsung. Karena disetiap angkatan perang Jepang membutuhkan tenaga tenaga kerja paksa ini untuk mengefisiensikan biaya perang Jepang. Pada situasi seperti ini, permintaan terhadap romusa semakin tak terkendali.
2.  Para petani diawasi secara ketat dan hasil-hasil pertanian harus diserahkan kepada    Pemerintah balatentara Jepang.
3. Hewan peliharaan penduduk dirampas secara paksa untuk dipotong guna memenuhi kebutuhan konsumsi perang. Romusha (rōmusha: "buruh", "pekerja") adalah panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Kebanyakan romusha adalah petani, dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi romusha. Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta Asia Tenggara. Jumlah orang-orang yang menjadi romusha tidak diketahui pasti  perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga 10 juta.
                                                                 
D.   Kebijakan – Kebijakan yang Dibuat oleh Jepang        
1. Sistem Pemerintahan
Jepang di Indonesia menegakkan pemerintahan militer yang diperintah oleh Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
2. Mendirikan beberapa organisasi dan perkumpulan.
Organisasi dan perkumpulan yang didirikan pemerintah Jepang di antaranya adalah : Gerakan Tiga A, Putera, Jawa Hokokai, MIAI dan Masyumi.
·  Gerakan Tiga A Gerakan Tiga A didirikan pada bulan April 1942. Kantor propaganda Jepang mendirikan Gerakan ini dengan semboyannya: Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Cahaya Asia.
·  Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dibentuk untuk mengganti Gerakan Tiga A. Gerakan yang didirikan pada tanggal 1 Maret 1943 ini dipimpin oleh empat serangkai, yakni ( Soekarno, Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara.) Bagi Jepang, Putera dibentuk dengan tujuan untuk memusatkan seluruh kekuatan masyarakat demi membantu usaha Jepang.
· Jawa Hokokai Pada tahun 1944, Panglima Tentara Jepang di Jawa menyatakan berdirinya Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Jawa). Organisasi ini dibentuk karena semakin menghebatnya perang di Asia dan Pasifik. Kebaktian itu memiliki tiga dasar, yaitu: mengorbankan diri, mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan tugas untuk Jepang.
· MIAI adalah singkatan dari Majelis Islam A’la Indonesia. MIAI secara resmi didirikan pada tahun 1937 di Surabaya. Pemimpin MIAI pertama adalah K.H. Mas Mansyur dan Wondoamiseno.
3. Pengerahan pemuda
Jepang menyadari perlunya bantuan penduduk setempat dalam rangka mempertahankan kedudukannya di kawasan Asia. Pada bulan April 1943, pemerintah militer Jepang secara intensif mulai mengorganisir barisan pemuda. Barisan pemuda ini berciri semi militer maupun militer. Tujuan Jepang adalah untuk mendidik dan melatih para pemuda agar mampu mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan pasukan Sekutu. Berbagai barisan pemuda yang berbentuk semi militer, antara lain Seinendan, Fujinkai, dan Keibodan.
· Seinendan : adalah organisasi barisan pemuda yang dibentuk tanggal 9 Maret 1943. Tujuannya adalah mendidik dan melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri.
·  Fujinkai : Organisasi ini menghimpun kaum wanita untuk diberi latihan-latihan militer.
·  Keibodan adalah organisasi barisan pembantu polisi.
·  Organisasi militer bentukan Jepang, yang termasuk ke dalam organisasi militer bentukan Jepang adalah Heiho dan Peta.
· Heiho adalah organisasi prajurit pembantu Jepang. Heiho dibentuk pada bulan April 1943. Organisasi ini memberi kesempatan kepada pemuda Indonesia untuk menjadi prajurit Jepang (baik angkatan darat maupun angkatan laut).
· PETA (Pembela Tanah Air) didirikan pada tanggal 3 Oktober 1945. Pembentukan PETA ini juga sesuai dengan tuntutan perang yang semakin mendesak.
4. Pengerahan tenaga kerja
Jepang juga membutuhkan bantuan tenaga untuk membangun sarana pendukung perang, antara lain kubu pertahanan, jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan lapangan udara. Oleh karena itu, Jepang membutuhkan banyak tenaga kerja. Pengerahan tenaga kerja itu disebut romusha.
5. Eksploitasi sumber kekayaan
Yang dilakukan pemerintah pendudukan Jepang adalah:
-  menyita perkebunan-perkebunan milik Belanda dan berbagai fasilitas vital lainnya, seperti perusahaan listrik, telekomunikasi, transportasi, dan lain-lain.
-  rakyat dipaksa untuk bekerja di perkebunan yang memberikan hasil bumi menguntungkan demi membiayai perang.
-  Rakyat juga diwajibkan menyetor padi, jagung, dan ternak dalam jumlah besar, demi memenuhi kebutuhan logistik di medan perang.
-  Menanam pohon jarak untuk diambil minyaknya dan diproduksi sebagai pelumas mesin-mesin perang.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar